Paparan nikotin dalam vape, yang juga terkandung dalam rokok ,dapat merusak perkembangan otak remaja yang masih berlangsung hingga usia 25 tahun. Hal ini dapat menghambat kemampuan belajar, daya ingat, dan konsentrasi mereka. Parahnya lagi, nikotin meningkatkan risiko kecanduan terhadap zat lain di masa depan, termasuk rokok konvensional.
Kandungan yang Berbahaya Dalam Vape
Menurut American Lung Association yang dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, terdapat beberapa bahan-bahan berbahaya dan beracun yang terkandung dalam vape.
- Propilen glikol atau gliserin yang berfungsi memproduksi uap air dan dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan.
- Nikotin dengan kadar yang berbeda-beda antara 0-100 mg/ml. Zat ini sangat adiktif dan dapat mempengaruhi perkembangan otak remaja secara negatif.
- Karsinogen berupa acetaldehyde atau formaldehyde sebagai penyebab kanker.
- Acrolein, zat yang biasanya untuk membunuh gulma dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang tidak dapat diperbaiki.
- Diacetyl, zat kimia yang berhubungan dengan penyakit paru-paru bronkhiolitis.
- Diethylen glikol yaitu zat kimia beracun yang berhubungan dengan penyakit paru-paru.
- Logam berat seperti nikel dan timah.
- Kadmium yaitu logam beracun yang dapat mnyebabkan penyakit pernafasan.
- Benzene yaitu senyawa organik yang mudah menguap seperti pada knalpot kendaraan.