Jauh dari Keren, Ini Risiko Kesehatan Vape atau Pod pada Remaja

habarkaltim - Rabu, 17 April 2024 | 07:45 WIB

Post View : 0

062407900_1480255116-Rokok-Elekt-1

Satu kapsul vape mengandung nikotin setara dengan satu bungkus rokok isi 20 batang. Hal ini membuat vaping lebih sulit untuk dihentikan dibandingkan dengan merokok biasa.

2. Vape mengandung zat yang sangat adiktif

Remaja yang menggunakan vape memiliki kemungkinan empat kali lipat lebih besar untuk terjerumus dalam jeratan nikotin. Hal ini dikarenakan kadar nikotin dalam produk vape yang tidak terkontrol, sehingga lebih mudah memicu kecanduan.

Menurut Dr. Holm, “Kita belajar dari pengalaman dengan rokok bahwa semakin muda seseorang memulai konsumsi nikotin, semakin kuat kecanduannya di kemudian hari.”

3. Membahayakan sistem respirasi dan kardiovaskular

Nikotin dalam vape dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, berpotensi memicu masalah jantung di masa depan. Vape juga dapat memicu respons inflamasi dalam tubuh yang membahayakan kesehatan jantung.

Di sistem respirasi, uap vape, meskipun tidak mengandung tar seperti rokok konvensional, dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada saluran pernapasan, serta mengganggu fungsi paru-paru.

4. Merusak perkembangan otak

Paparan nikotin dalam vape, yang juga terkandung dalam rokok ,dapat merusak perkembangan otak remaja yang masih berlangsung hingga usia 25 tahun. Hal ini dapat menghambat kemampuan belajar, daya ingat, dan konsentrasi mereka. Parahnya lagi, nikotin meningkatkan risiko kecanduan terhadap zat lain di masa depan, termasuk rokok konvensional. 

Kandungan yang Berbahaya Dalam Vape

Menurut American Lung Association yang dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, terdapat beberapa bahan-bahan berbahaya dan beracun yang terkandung dalam vape.

  1. Propilen glikol atau gliserin yang berfungsi memproduksi uap air dan dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan.
  2. Nikotin dengan kadar yang berbeda-beda antara 0-100 mg/ml. Zat ini sangat adiktif dan dapat mempengaruhi perkembangan otak remaja secara negatif.
  3. Karsinogen berupa acetaldehyde atau formaldehyde sebagai penyebab kanker.
  4. Acrolein, zat yang biasanya untuk membunuh gulma dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang tidak dapat diperbaiki.
  5. Diacetyl, zat kimia yang berhubungan dengan penyakit paru-paru bronkhiolitis.
  6. Diethylen glikol yaitu zat kimia beracun yang berhubungan dengan penyakit paru-paru.
  7. Logam berat seperti nikel dan timah.
  8. Kadmium yaitu logam beracun yang dapat mnyebabkan penyakit pernafasan.
  9. Benzene yaitu senyawa organik yang mudah menguap seperti pada knalpot kendaraan.

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini