Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral, kata Ibnu, BEM Unikarta akan mengajukan audiensi dengan pihak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemangku kebijakan lainnya yang terkait. Beliau berkeinginan untuk membuka ruang dialog dan mendorong koreksi kebijakan secara konstruktif agar aspirasi dari Masyarakat dapat di pertimbangkan.
Ridho juga menekankan bahwa kritik tersebut bukan semata bentuk oposisi, melainkan suara mahasiswa yang peduli terhadap arah kebijakan daerah.
“Kritik ini bukan penolakan, melainkan bentuk kepedulian kami terhadap arah pembangunan Kukar. Kita ingin anggaran dikelola secara adil, efisien, dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya. (UZ)