Sunggono menyebutkan bahwa pemerintah pusat mengajak seluruh eleman bangsa untuk segara menyesuikan langkah pembangunan dengan dinamika gelobal yang sedang terjadi, seperti tansformasi digital, krisis pangan, hingga perkembangan geopolitik internasional hari ini.
“Kita tidak boleh ketinggalan, kalau kita lambat dalam membaca perkembanagan, maka kita akan tertinggal, kita harus bisa menyinergikan antara kebijakan dalam negeri dengan tantangan gelobal yang terus berkembang,” ujarnya.
Momentum peringatan Harkitnas, kata Sunggono, harus dimaknai sebagai panggilan bersama untuk bangkit agar mampu membawa bangsa Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain di berbagai bidang.
Salah satunya yakni di bidang pendidikan. Ia menyampaikan bahwa anak-anak muda harus mulai terbuka terhadap kemajuan teknologi dan digitalisasi agar mampu menunjang pengembangan diri dan mampu menemukan informasi yang bermanfaat.
“Bahkan beliau menuturkan agar pelajar mendalami artificial intelligence. Ini bukan sekedar trend, melainkan kebutuhan zaman,” tutur Sunggono.
Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi secara positif. Khususnya dalam bidang pendidikan agar tidak bertentangan dengan pembangunan karakter generasi muda.
“Kita tidak ingin keterbukaan informasi yang masif dan perkembangan teknologi ini dipergunakan untuk hal-hal negetif. Melainkan membawa perkembangan yang positif guna menunjang sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing dengan bangsa lain.
Sunggono juga mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyrakat sipil, untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan produktif guna mendorong kesetaraan kemajuan bangsa.
“kalau kita mau setara dengan bangsa lain, maka kita harus membangun ekosistem digital kita sendiri, yang mendukung kemajuan di semua sektor, dan semangat bersama demi kemajuan bangsa tercinta,” pungkasnya. (Zia Ulhaq)