Menurut penelitian yang diterbitkan di Association for Psychological Science, kurangnya hubungan sosial dikaitkan dengan risiko penyakit yang lebih tinggi, misalnya-termasuk kemungkinan 29% lebih tinggi terkena penyakit jantung dan 32% lebih tinggi terkena stroke.
Kesepian bahkan bisa berarti Anda lebih sering terkena flu biasa. Penelitian lain yang diterbitkan di Perspectives on Psychology, menunjukkan kurangnya hubungan sosial dapat meningkatkan kerentanan terhadap virus dan penyakit pernapasan, termasuk COVID-19.
"Interaksi rutin dengan teman membuat Anda tetap terlibat secara sosial, yang penting untuk kesehatan kognitif," kata Niloufar Esmaeilpour, MSc, RCC, konselor klinis terdaftar di Lotus Therapy & Counseling Centre di Vancouver.
Terlibat dalam kegiatan sosial dapat membantu menjaga pikiran tetap aktif dan mengurangi risiko penurunan kognitif, tambahnya.
Penelitian mendukung hubungan antara aktivitas sosial dan penanda kesehatan kognitif seperti memori kerja, kemampuan visual dan spasial, kecepatan pemrosesan, dan fungsi eksekutif secara keseluruhan (seperangkat keterampilan yang mencakup hal-hal seperti perencanaan, pengendalian diri, dan mengikuti arahan).
Kesepian memiliki pengaruh yang kuat terhadap fungsi otak sehingga sebuah penelitian selama 12 tahun yang diikuti oleh orang dewasa yang lebih tua menemukan bahwa kemampuan kognitif menurun 20% lebih cepat pada orang yang melaporkan merasa kesepian.
Persahabatan bermanfaat bagi kesehatan emosional Anda dalam beberapa cara, termasuk menjadi pereda stres yang hebat, kata Esmaeilpour.
"Tertawa dan bersenang-senang dengan teman dapat mengurangi stres, yang pada gilirannya berdampak positif pada kesehatan fisik, seperti menurunkan tekanan darah," katanya.
Teman-teman juga memberikan dukungan emosional, yang sangat penting untuk kesehatan mental.
"Seiring bertambahnya usia, Anda mungkin menghadapi berbagai tantangan, dan memiliki teman untuk berbagi kekhawatiran dan kegembiraan dapat menjadi sumber kenyamanan dan kekuatan," tambah Esmaeilpour.