Tenggarong —Dari kecintaannya terhadap seni tari sejak usia dini, Siti Aliyah Afifah M, perempuan muda asal Tenggarong kelahiran 18 Juli 2005, kini menjadi salah satu figur muda yang menginspirasi melalui karya dan dedikasinya di bidang seni dan budaya. Saat ini, ia tengah menempuh pendidikan di Universitas Mulawarman, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, jurusan Bimbingan dan Konseling, semester 5.

Aliyah menempuh pendidikan dasar hingga menengah di TK ABA 1 Tenggarong, SD Muhammadiyah Tenggarong, MTs Negeri 1 Kutai Kartanegara, dan SMA Negeri 1 Tenggarong. Sejak kecil, ia telah aktif menari dan menjadikan seni sebagai ruang untuk belajar, mengekspresikan diri, dan memperkenalkan budaya Kutai Kartanegara ke masyarakat luas.

Advokasi yang ia usung, “Concious Culture”, berfokus pada upaya menumbuhkan kesadaran budaya dan menggali bakat seni tradisional, khususnya tari, sejak usia dini. Melalui program ini, Aliyah berupaya agar generasi muda mampu memahami bahwa budaya lokal memiliki nilai besar dalam pembentukan karakter dan identitas bangsa.

Bagi Aliyah, menjadi perempuan muslimah bukanlah penghalang untuk berkarya. Ia memandang nilai-nilai keislaman justru dapat berpadu harmonis dengan dunia seni, menciptakan ruang bagi perempuan untuk berdaya dan berkontribusi di ranah publik.

Lewat perjalanan kariernya, Aliyah telah tampil menari di berbagai daerah di Indonesia hingga ke panggung internasional, termasuk di Genewa (Swiss) dan Copenhagen (Denmark). Pada tahun 2021, ia dipercaya sebagai Duta Budaya Kutai Kartanegara, dan kini kembali berprestasi sebagai Puteri Muslimah IKN Nusantara 1 tahun 2025.

Langkahnya akan berlanjut ke Grand Final Puteri Muslimah Nusantara 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada 19–22 November 2025 di Samarinda. Melalui ajang ini, Aliyah berharap dapat terus menginspirasi generasi muda untuk menjaga, mencintai, dan membawa budaya daerah menuju panggung nasional bahkan internasional.